Profil



Sejarah

Sejarah Fakultas Dakwah dan Komunikasi tidak dapat dipisahkan dari sejarah  IAIN Alauddin Makassar, bahkan kelahiran Fakultas Dakwah sangat erat kaitannya  dengan sejarah berdirinya Institut Agama Islam Negeri (IAIN) di Indonesia. Lahirnya  IAIN di Indonesia merupakan perkembangan lebih lanjut dari hasrat umat Islam  untuk memiliki lembaga pendidikan tinggi Islam. Pada tahun 1960, berdasarkan Peraturan Presiden RI. Nomor 11 tahun  1960, Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri (PTAIN) dan Akademi Dinas Ilmu  Agama (ADIA) diintegrasikan. Hasil pengintegrasian itu dinamakan “Al-Jamiah al Islamiyah al-Hukumiyah”, kemudian lebih populer dengaan nama Institut Agama  Islam Negeri yang disingkat IAIN yang berkedudukan di Yogyakarta. Selanjutnya  jurusan-jurusan dalam lingkungan ADIA di Jakarta ditingkatkan statusnya menjadi  fakultas. Jurusan Pendidikan Agama ditingkatkan statusnya menjadi Fakultas  Tarbiyah IAIN Yogyakarta dan jurusan Bahasa Arab ditingkatkan statusnya menjadi  Fakultas Adab yang diresmikan pada tahun 1960-1961. Pada tahun 1962, di  Yogyakarta yang merupakan pusat IAIN, dibuka Fakultas Adab sehingga di  lingkungan IAIN telah dibuka dua Fakultas Adab yaitu Fakultas Adab Sunan  Kalijaga Yogyakarta dan Fakultas Adab IAIN Syarif Hidayatullah di Jakarta. Perkembangan IAIN Sunan Kalijaga di Yogyakarta sangat pesat, sehingga  dibuka cabang di luar wilayah Yogyakarta. Salah satu cabang IAIN yang dibuka  adalah IAIN Sunan Kalijaga cabang Makassar. Selanjutnya IAIN Cabang Sunan  Kalijaga di Makassar pada tanggal 10 November 1965 ditingkatkan statusnya  menjadi IAIN yang berdiri sendiri berdasarkan Surat Keputusan Menteri Agama  Nomor 79 tahun 1965, tanggal 28 Oktober tahun 1965. IAIN baru ini mengambil  nama tokoh Raja Gowa yang pertama kali masuk Islam yaitu Sultan Alauddin dan  akhirnya dikenal dengan nama IAIN Alauddin Ujung Pandang.  Fakultas Dakwah adalah fakultas yang ke 5, yang pada awal berdirinya  berlokasi di Kabupaten Bulukumba (sekitar 153 km arah selatan Makassar).  Fakultas Dakwah dan Komunikasi yang ide pendiriannya telah muncul pada tahun  1968 di Bulukumba atas inisiatif dan prakarsa pemerintah daerah dan tokoh  masyarakat serta berstatus sebagai Fakultas Dakwah Filial Bulukumba, kemudian  diresmikan menjadi Fakultas Dakwah IAIN Alauddin cabang Bulukumba oleh  Menteri Agama RI, KH. Muhammad Dahlan pada tanggal 1 Rabiul Awal 1390 H di  Palu Sulawesi Tengah berdasarkan SK Menteri Agama RI No. 253 tahun 1970  pada tanggal 31 September 1970. Berstatus filial atas inisiatif Rektor IAIN  Alauddin. Drs. H. Muhyiddin Zain dan Dra. Syamsiah Noor ditunjuk sebagai dekan  pertama, serta inisiatif Drs. Andi Bakri Tandiramang sebagai penanggung jawab  Kepala Daerah Tk.II Bulukumba pada saat itu, dan dibantu beberapa tokoh  masyarakat Bulukumba.  Berdasarkan Keputusan Menteri Agama RI No. 253 Tahun 1971 status filial  Fakultas Dakwah menjadi Cabang Bulukumba dan memiliki satu jurusan Bimbingan  Penyuluhan Masyarakat (BPM). Kemudian Keputusan Menteri Agama RI. No. 65  tahun 1982 tanggal 14 Juli 1982 status cabang ditingkatkan menjadi fakultas madya.

Pada tahun berikutnya dengan berdasar pada Sk. Rektor No. 31 tahun  1983 dibuka tingkat doktoral dan diberi kewenangan untuk mencetak sarjana lengkap. Di samping itu, Keputusan Presiden RI No. 9 tahun 1987 serta realisasinya  melalui keputusan Menteri Agama RI No. 18 tahun 1988, Fakultas Dakwah  dialihkan ke Ujung Pandang (sekarang Makassar) dengan menambah satu jurusan  lagi yaitu Penerangan dan Penyiaran Agama Islam (PPAI) pada tahun 1989/1990  jurusan diubah BPM namanya menjadi Bimbingan dan Penyuluhan Agama Islam  (BPAI), sejak peralihannya ke Ujung Pandang, maka Fakultas Dakwah banyak mengalami kemajuan dan perubahan baik kuantitas maupun kualitas dosen serta  mahasiswa. Seiring dengan perkembangan mahasiswa serta dinamika akademis  secara nasional dibuka jurusan-jurusan lain dan perubahan nama. Dua jurusan  BPAI yang diubah adalah jurusan Bimbingan Penyuluhan Islam (BPI) dan jurusan  PPAI menjadi Komunikasi penyiaran Islam (KPI). Disamping itu dibuka pula jurusan  baru yaitu jurusan (MD) dan jurusan Pengembangan Masyarakat Islam (PMI), dan  jurusan Teknik Informatika (kini bergabung dengan Fakultas Sains dan Teknologi  UIN Alauddin Makassar).  Fakultas Dakwah telah berubah nama menjadi Fakultas Dakwah dan  Komunikasi sejak dikeluarkannya Organisasi dan Tata Kerja (ORTAKER) UIN Alauddin  Makassar melalui Peraturan Menteri Agama RI No. 5 tahun 2006 tanggal 16 maret  2006. 

Seiring dengan perjalanan panjang Fakultas Dakwah dan Komunikasi yang  memiliki beberapa jurusan penting, diantaranya jurusan Bimbingan dan Penyuluhan  Islam (BPI), Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI), Pengembangan Masyarakat  Islam (PMI), Ilmu Komunikasi (IKOM), Jurnalistik, Manajemen Haji dan Umrah (MHU),  Program Magister Pascasarjana Komunikasi dan Penyiaran Islam (S2) dan yang  terakhir adalah Prodi Kesejahteraan Sosial. (Kessos). Dengan demikian Jurusan/Program Studi yang ada di Fakultas Dakwah dan Komunikasi sampai tahun 2023 sebanyak delapan. Demikian profil singkat Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar-Gowa.


Fasilitas