Acara PBAK tahun ajaran 2024/2025 dibuka secara resmi oleh Dekan FDK; Prof Dr.H. Abd Rasyid Masri, S.Ag,.M.Pd,.M.Si,.MM, hari selasa 3 september 2024 di Auditorium UINAM, yang dihadiri para mahasiswa baru dengan jumlah 785. Kegiatan tersebut di hadiri para wakil Dekan I, II, III, Para Kajur/Sekjur, para dosen FDK, KTU, analisis, Sema, Dema, Ketua Panitia dan anggotanya, serta para mahasiswa baru dengan jumlah 785 dan orang tua maba, Dekan FDK dalam sambutannya diawali selamat datang mahasiswa baru di kampus uinam terkhusus di Fakultas Dakwah dan Komunikasi, dengan menandatangani pakta integritas berarti menerima segala bentuk aturan yang berlaku di UINAM dan siap menerima konsekuensinya jika melanggar, olehnya marilah bersama sama menjaga nama baik almamater dan mengembankannya, perlihatkan bakat dan minat agar bisa membawah nama harum FDK yang bermartabat, sabar menempuh ilmu pengetahui pasti merai sukses tepat waktu menyelesaikan studinya. Pembicara Tamu PBAK FDK; Bapak Bactiar Adnan Kusuma (tokoh literasi dan penulis nasional) saat membawakan Orasi Ilmiah, pada bagian ulusan yang disampaikan terkait dengan "Mendidik Generasi Aktif Literasi", Bachtiar AK menegaskan; Mengapa orang tua sulit memilihkan bacaan anaknya, 1) orang tua kurang pengalaman tentang sebuah buku buku baru, 2) kurangnya pengalaman membaca bagi orang tua, 3) kurangnya kesungguhan dalam mengerjakan kedua faktor diatas. Orang yang doyan membaca buku menaruh perhatian pada berita dan informasi tentang sebuah buku. Caranya. mereka suka membaca resensi buku buku baru yang setiap pekan diturunkan di berbagai media nasional dan lokal. Mendidik anak aktif literasi seharusnya dimulai sejak pra menikah, Menikah dan pasca menikah, penguatan literasi sebaiknya diberikan sejak pasangan muda-mudi sebelum menikah telah dididik di dorong dan diarahkan pentingnya nutrisi literasi diberikan sejak dini, hanya dengan calon pasangan usia subur yang memiliki kemampuan literasi tinggi, akan mampu menciptakan keluarga aktif literasi. Di yakini betul hanya dengan kemampuan literasi yang tinggi dimiliki oleh calon pasangan suami-istri, berikutnya menciptakan keluarga yang aktif literasi setelah mereka menikah, apalagi pasca menikah, kedua pasangan ini melahirkan dan mendidik serta membesarkan anak-anaknya dengan asupan nutrisi literasi yang tinggi. Bachtiar AK menegaskan pula dalam orasi dihadapan mahasiswa baru bahwa bangsa yang besar adalah bangsa yang membaca, takkan ada bangsa yang maju, tanpa menjadikan membaca sebagai budaya dan gaya hidup masyarakat. (b/ian)