• 13 Januari 2021
  • 12:32 WITA
  • Admin FDK
  • Berita

UIN Online –Dekan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Alauddin Makassar Prof Dr Mardan MAg selaku tuan rumah dalam penyelenggaraan Forum Dekan dan Asosiasi Dosen Ilmu Adab (ADIA) Se-Indonesia berencana akan membangun museum Sejarah Peradaban Kebudayaan Islam di Sulawesi Selatan, hal ini dikemukakan disela-sela acara kepada para wartawan, Sabtu 1 November 2014. Tujuan Prof Mardan ingin membangun museum Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) di Sulawesi Selatan ialah untuk memudahkan para sejarawan atau turis dari luar Sulawesi dalam mencari referensi atau literatur terkait Sejarah Peradaban dan kebudayaan Islam di daerah ini. “Dalam Forum ADIA ini kami selaku tuan rumah akan menyampaikan kepada delegasi fakultas Adab yang lain bahwa Adab dan Humaniora UIN Alauddin Makassar akan membangun museum Sejarah Kebudayaan Islam Sulawesi Selatan sehingga memudahkan teman-teman dalam menemukan referensi SKI” jelas Prof Mardan ke awak media. Terkait dengan rencana FAH UIN Alauddin Makassar yang ingin membangun museum Sejarah Kebudayaan Islam di Sulawesi Selatan mendapat tanggapan dari berbagai delegasi yang hadir pada acara ADIA tersebut salah satu diantaranya dari Wakil Dekan bidang Akademik FAH IAIN Imam Bonjol Padang Dr H Tafni Faisol MA ia mengatakan bahwa dengan adanya museum ini akan mempermudah dan mengefesienkan waktu para sejarawan dari luar Sulawesi dalam mencari literatur terkait sejarah Islam. “Kami dari padang sangat mengapresiasi niat baik dari FAH UIN Makassar ini, sehingga kami juga berharap agar museum ini secepatnya dibangun agar bisa melestarikan sejarah Sulawesi Selatan khususnya Islam” harapnya ketika ditemui di sela-sela acara Seminar Internasional Islam, Literacy dan Budaya Lokal. Forum Dekan dan ADIA ini dihadiri oleh 13 Perguruan Tinggi Islam Negeri Se-Indonesia, yakni IAIN Araniri banda aceh, IAIN Imam Bonjol Padang, IAN Raden Patah Palembang, Sunan Syarief Hidayatullah Jakarta, UIN Malang,UIN Alauddin Makassar, IAIN Banten, IAN Pontianak dan IAIN Palu, Kegiatan dijadwalkan berlangsung selama tiga hari.