FDK Adakan Serah Terima Jabatan Dekan Baru

  • 13 Januari 2021
  • 12:32 WITA
  • Admin FDK
  • Berita

UIN Online - Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar menggelar acara serah terima jabatan dekan baru. Acara ini dilaksanakan di ruangan LT FDK, Kampus II UIN, Samata, Gowa, Jumat (27/4/2012).

Serah terima jabatan ini dihadiri dekan lama Prof Dr H Abustani Ilyas M Ag kepada dekan terpilih Dr Hj Muliati Amin MAg. Acara ini dihadiri oleh pembantu dekan, ketua, sekretaris jurusan, dosen, dan karyawan fakultas dakwah.

Pada kesempatan tersebut, Prof Dr H Abustani Ilyas M Ag yang menjabat sebagai dekan, selama empat tahun dinilai telah memberikan banyak perubahan untuk fakultas dakwah.

"Saya sudah berusaha untuk mengembangkan fakultas ini, namun masih banyak hal-hal yang masih perlu dibenahi. Dengan adanya dekan baru kita ini, saya menitipkan dua pekerjaan yang perlu diseriusi," papar Prof Abustani.

"Yang pertama ada dua jurusan yang masih sementara penyusunan borang yakni jurusan Ilmu Komunikasi dan Kesejahteraan Sosial. Juga butuh kontrol yang lebih serius terhadap kedisiplinan dosen-dosen dalam mengajar," tambahnya.

Prof Abustani yang baru saja dilantik sebagai Ketua STAIN Sorong, Papua Barat ini menambahkan bahwa ada format baru yang perlu ditingkatkan. Bukan hanya dosen yang bersifat sejuk dan ramah tapi mahasiswanya juga bisa berpakaian rapi.

Sedangkan Dekan baru FDK UIN Alauddin Dr Hj Muliati Amin MA, mengatakan bahwa dirinya tidak akan bisa berhasil memimpin tanpa bantuan dari sekuriti, cleaning service, staf, sampai ke pembantu dekan yang masing-masing memiliki tanggung jawab.

"Ada tiga S yang perlu kita terapkan. Ketiga S tersebut adalah senyum, salam, dan sapa. Hendaknya ini kita biasakan jangan berwajah cemberut terus. Tiga S ini bisa kita terapkan untuk menciptakan keramah tamahan," harapnya.

Sementara itu, kesan mendalam dirasakan oleh para seluruh civitas FDK UIN Alauddin Makassar selama kepemimpinan dekan lama. Salah satunya Ketua Jurusan Jurnalistik Dr Nurhidayat M Said M Ag.

"Semasa kepemimpinan Prof Abustani, beliau memimpin dengan sangat disiplin. Kita membutuhkan orang seperti itu, tapi untuk menentukan kesempurnaan itu juga tidak mungkin. Namun ada beberapa yang perlu untuk dilanjutkan seperti absensi. Jika dosen dan pegawai tanda tangan jam 10.00 wita, mereka sudah dianggap alpa," jelas Dr Hidayat. (*)