Para pimpinan, dosen, staf maupun tenaga honor Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, 3 Januari 2024 di lapangan upacara uin, telah mengikuti upacara HAB Kemenag yang ke 78. Pada pidato Menteri Agama yang disampaikan Rektor UINAM( Prof Dr. Hamdan Juhannis), menyampaikan apresiasinya terhadap partisipasi aktif dosen dan tenaga kependidikan. "Kehadiran para akademisi dan tenaga kependidikan sangat berarti dalam upaya penguatan pendidikan dan keagamaan di Indonesia. Saya mengucapkan terima kasih atas dedikasi dan semangat yang telah ditunjukkan, serta harapannya agar sinergi ini dapat terus berlanjut untuk mencapai tujuan bersama, semangat kebersamaan dan solidaritas yang tercipta dalam Apel Hari Amal Bakti ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi seluruh elemen masyarakat untuk bersatu demi pembangunan pendidikan dan keagamaan yang berkualitas di Indonesia. Partisipasi aktif dari dosen dan tenaga kependidikan adalah cermin dari semangat cinta tanah air dan keinginan untuk berkontribusi dalam menciptakan masa depan yang lebih baik bagi generasi mendatang. HAB Kemenag ke-78 Tahun 2024, dengan Tema Indonesia Hebat Bersama Umat peringatan tahun 2024 menjadi momentum kebangkitan umat dan bangsa untuk Indonesia hebat. Logo Hari Amal Bhakti menampilkan dominasi warna hijau dan ungu, mengandung makna yang dalam yakni; warna hijau, melambangkan ketenangan, kedamaian, dan kesegaran, dipercaya memiliki pengaruh positif dalam mengurangi rasa cemas dan depresi serta membantu menciptakan keseimbangan emosi. Sedangkan warna hijau digunakan untuk mendukung keseimbangan emosional dan meningkatkan keterbukaan komunikasi, memberikan efek relaksasi, dan menenangkan, dan warna ungu, menggambarkan kebijaksanaan dan spiritualitas, sering diasosiasikan dengan sifat artistik, bijaksana, dan intuitif, serta pemikiran tentang hal-hal spiritual dan makna kehidupan. Simbolisme dalam logo HAB ke-78 Kemenag 2024 memiliki makna mendalam yaitu; “Terus Melaju”: Mendorong progresifitas yang bermanfaat bagi sesama. “Batik Kawung”: Simbol kehidupan manusia, mengingatkan untuk tidak melupakan asal-usul. “Bersatu Berdampingan”: Konsep gotong royong dan saling menguatkan. “Kekuatan”: Representasi dari kekuatan yang menjadi landasan untuk menjadi individu yang luar biasa. “Pancasila”: Logo ini mengusung nilai-nilai Pancasila sebagai ideologi utama. Logo ini mencerminkan semangat dan komitmen Kementerian Agama untuk terus bergerak maju dengan prinsip kebersamaan, kebijaksanaan, dan spiritualitas, sembari tidak melupakan akar budaya dan nilai-nilai yang telah menjadi landasan bagi bangsa. (b/ian)