Jurnalist Itu Seperti Air Pipa

  • 13 Januari 2021
  • 12:32 WITA
  • Admin FDK
  • Berita

Flash FDK – Jurusan Jurnalistik Fakultas Dakwah dan Komunikasi Uiversitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar adakan dialog jurnalistik dengan tema jurnalistik konflik. Dialog ini dihadiri sekitar 90-an peserta yang berasal dari berbagai jurusan di Fakultas Dakwah dan Komunikasi.
Dialog yang dilaksanakan di LT FDK ini mengundang empat pemateri dari Pecajone Internasional, keempat pemateri tersebut adalah foto journalist dari philipina chaley, Antonia, Hasbi dan beberapa orang lainnya. Pecajone ini khusus datang ke UIN Alauddin Makassar untuk sharing dengan mahasiswa Jurnalistik Fakultas Dakwah dan Komunikasi.
Sementara itu Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi menyambut hangat atas kehadiran tujuh orang rombongan dari Pecajone ini diruangan dan menyugukan makanan khas tradisional Makassar.
Dalam kesempatan ini para journalist yang terhimpun di pecajone ini membahas masalah Peace and conflik journalism network. Jurnalist tidak hanya bekerja di lapangan tapi juga bekerja dibidang komunikasi. Apalagi jika terjadi konflik, konflik bisa saja terjadi  dimana saja seperti kesehatan, lingkungan atau sisi kehidupan dimanapun kita berada.
“Dengan journalist dan komunikasi punya banyak peran dimana ia bisa mengkomunikasikan, menganalisis, da menentukan apa yg terjadi berikutnya. Apa yang diliput tersebut memiliki pengaruh dan mempengaruhi pola pikir orang lain,” papar journalist asal Jerman ini.
Bagi Antonia, journalist merupakan salah satu cara masyarakat untuk bisa berbicara. Menjadi seorang journalist mengembang tugas yang bersih, seperti pipa yang dialiri oleh air yang bersih jika airnya kotor maka akan mencemari. Air yang bersih itu akan lebih kuat dari pipa seperti itulah kita, bekerja seperti pipa-pipa yang mengalir.
“Informasi itu mengalir melalui kita dan kita pula yang menfilternya inilah Inti dari pipa-pipa kebenaran itu. Ini bukanlah tugas yang sederhana dan menjadi tantangan bagi para journalist untuk memberikan informasi yang benar,” lanjut Antonia.
Organisasi itu penting untuk memahami konflik, dan mengetahui ilmu jurnalistik seperti investigasi dan peraturan jurnalis, akurat dan wartawan tidak boleh memihak dan harus adil dengan narasumbernya.
Disisi lain, dialog jurnalistik konflik ini memberikan manfaat bagi mahasiswa, seperti halnya mahasiswa jurnalistik Fathul Khair.
“Kegiatan seperti ini sangat baik untuk diikuti oleh setiap mahasiswa karena akan memberikan banyak masukan dan informasi yang baik yang tidak didapatkan dalam bangku perkuliahan sehingga dapat menambah pengalaman untuk teman-tema yang minat di bidang jurnalisti,” ujar Fathul yang JUGA Ketua Umum Flash.

Berita Terkait

Jurnalist Itu Seperti Air Pipa

  • 13 Januari 2021
  • 12:32 WITA