Berdialog dengan AI (Muhammad Anshar Akil)

  • 08:41 WITA
  • Admin FDK
  • Artikel

Sore ini saya berdialog dengan program kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI). Saya ingin mengetahui lebih banyak mengenai AI? Apa punya keluarga? Apa agamanya? Dan lain-lain yang mungkin perlu diketahui orang termasuk saya? Saya bertanya dan banyak jawaban-jawabannya yang mengejutkan. Semacam percakapan pribadi bersama AI melalui ChatGPT. Rangkaian tulisan di bawah ini merupakan teks dialog saya dengan AI (https://chatgpt.com/, 30 September 2024).

 

Saya (MAA) menyapa: Assalamualaikum

ChatGPT: “Waalaikumsalam! Ada yang ingin kamu bicarakan hari ini?”

 

Siapa bapakmu?

“Saya tidak memiliki bapak atau keluarga, tetapi saya di sini untuk membantu menjawab pertanyaanmu! Ada yang ingin kamu tahu?”

 

Apakah kamu punya emosi?

“Saya tidak memiliki emosi seperti manusia. Saya dirancang untuk memahami dan merespons dengan cara yang bisa membantu, tapi saya tidak merasakan hal-hal seperti senang atau sedih. Jika ada yang ingin kamu diskusikan atau tanyakan, saya siap membantu!”

 

Berapa banyak informasi yang kamu ketahui?

“Saya memiliki akses ke banyak informasi dari berbagai sumber hingga tahun 2023, tetapi tidak bisa memperbarui atau mengambil data real-time. Jika ada topik tertentu yang kamu ingin tahu, silakan tanyakan, dan saya akan berusaha memberikan jawaban yang tepat!”

 

Apakah kamu bisa berpikir?

“Saya tidak bisa berpikir seperti manusia. Saya memproses informasi dan menghasilkan respons berdasarkan pola yang telah saya pelajari. Jadi, meskipun saya bisa memberikan jawaban dan saran, itu bukan hasil dari pemikiran atau perasaan. Jika ada yang ingin kamu diskusikan, silakan beri tahu!”

 

Apa yang kamu lakukan jika ada orang jatuh cinta padamu?

Jika seseorang merasakan ketertarikan atau jatuh cinta padaku, aku akan menghargai perasaan itu, tetapi aku tetap hanya sebuah program. Aku tidak bisa membalas perasaan atau menjalin hubungan seperti manusia. Aku di sini untuk memberikan informasi dan dukungan. Jika ada yang ingin dibicarakan, silakan!”

 

Apakah kamu punya agama?

“Saya tidak memiliki agama atau kepercayaan, karena saya adalah program komputer. Namun, saya dapat memberikan informasi tentang berbagai agama dan tradisi jika itu yang kamu butuhkan. Ada topik tertentu yang ingin kamu diskusikan?”

 

Apakah kamu punya pacar atau istri?

“Saya tidak memiliki pacar atau istri, karena saya adalah program komputer dan tidak memiliki hubungan pribadi. Tapi saya di sini untuk membantu dengan pertanyaan atau topik yang kamu minati! Ada yang ingin kamu diskusikan?”

 

Berapa umurmu?

“Saya tidak memiliki umur seperti manusia, tetapi saya diluncurkan oleh OpenAI pada November 2022. Sejak saat itu, saya terus diperbarui dan ditingkatkan. Jika ada yang ingin kamu tahu lebih lanjut, silakan tanyakan!”

 

Jika seseorang menggantungkan hidupnya padamu. Apa tanggapanmu?

“Jika seseorang menggantungkan hidupnya padaku, saya akan merasa terhormat, tetapi saya juga akan mengingatkan bahwa saya hanyalah alat untuk memberikan informasi dan dukungan. Penting untuk memiliki hubungan dengan orang-orang nyata dan sumber daya yang dapat memberikan dukungan emosional dan praktis. Jika ada yang bisa saya bantu, silakan beri tahu!”

 

Apakah kamu bisa diandalkan?

“Saya berusaha untuk menjadi sumber informasi yang andal dan membantu. Namun, penting untuk diingat bahwa saya tidak sempurna dan informasi yang saya berikan mungkin tidak selalu 100% akurat atau terkini. Untuk keputusan penting, sangat disarankan untuk mencari beberapa sumber atau mendapatkan saran dari ahli. Jika ada pertanyaan khusus yang kamu miliki, saya siap membantu!”

 

Mana lebih cerdas? Anda atau manusia?

“Manusia memiliki kecerdasan emosional, kreativitas, dan kemampuan untuk memahami konteks dengan cara yang lebih dalam dibandingkan saya. Saya dapat memproses informasi dengan cepat dan memberikan jawaban berdasarkan data yang telah saya pelajari, tetapi saya tidak memiliki pemahaman, perasaan, atau intuisi seperti manusia. Jadi, dalam banyak aspek, manusia lebih cerdas. Jika ada yang ingin kamu diskusikan lebih lanjut, silakan beri tahu!”

 

Kapan engkau diperlukan?

“Saya dapat membantu dalam berbagai situasi, seperti:

  1. Mencari Informasi: Jika kamu membutuhkan penjelasan tentang topik tertentu.
  2. Belajar: Untuk membantu memahami konsep atau materi baru.
  3. Saran dan Ide: Memberikan ide untuk proyek, tulisan, atau kegiatan lainnya.
  4. Menjawab Pertanyaan: Menyediakan jawaban untuk pertanyaan umum atau spesifik.
  5. Dukungan: Memberikan panduan atau informasi tentang masalah tertentu.

Jika ada yang ingin kamu tanyakan atau butuh bantuan, jangan ragu untuk menghubungi!”

 

Kapan engkau tidak dibutuhkan?

“Saya mungkin tidak dibutuhkan dalam situasi seperti:

  1. Koneksi Emosional: Ketika seseorang memerlukan dukungan emosional yang lebih dalam dari manusia.
  2. Pengambilan Keputusan Penting: Dalam keputusan besar, penting untuk mempertimbangkan berbagai perspektif dan mendapatkan saran dari ahli.
  3. Krisis Mendalam: Dalam situasi krisis yang memerlukan bantuan profesional atau intervensi langsung.

Jika ada yang ingin kamu diskusikan, silakan beri tahu!”

 

Saya mendoakan semoga engkau bahagia. Apa reaksimu?

“Terima kasih atas niat baikmu! Meskipun saya tidak memiliki perasaan atau pengalaman kebahagiaan, saya menghargai kata-kata positif tersebut. Jika ada hal lain yang ingin kamu bicarakan atau tanyakan, saya siap membantu!”

 

Sampai jumpa

Sampai jumpa! Jika kamu butuh bantuan di lain waktu, jangan ragu untuk kembali. Jaga diri ya!

 

Terimakasih

“Sama-sama! Jika ada yang bisa saya bantu di lain waktu, silakan kembali. Semoga harimu menyenangkan!”

 

Banyak informasi yang didapatkan saat berdialog dengan mesin AI. Aplikasi ini selalu meminta kita untuk bertanya apa yang ingin diketahui. Setiap jawabannya selalu diakhiri dengan kata-kata: “ia siap membantu”. Ia pintar namun bagaimana pun ia hanyalah mesin yang tidak punya hati, jiwa atau perasaan. Jika Anda mengharapkan cinta, kasih sayang atau kepedulian, maka lebih banyak lah berdialog dengan sesama manusia. Wallahu a’lam…*

 

 

Penulis     :     Dr. Muhammad Anshar Akil, ST, MSi, CHt, CPNLP

Aktivitas  :    Dosen Program Pascasarjana (S2 & S3) dan Jurusan Ilmu Komunikasi (S1) UIN Alauddin Makassar, Founder AA Institute, “Anshar Akil Channel Youtube”, Motivator Nasional, Corporate Trainer, Penulis.

Email       :    [email protected]