Meninggalkan Dunia Sebelum Meninggal (Muhammad Anshar Akil)

  • 12:51 WITA
  • Admin FDK
  • Artikel

Senin (06/01/25) sore hampir pkl 17.00 wita, grup WA UIN Alauddin Community dikejutkan dengan informasi berpulangnya ke rahmatullah salah seorang dosen FDK yaitu Dr H Usman Jasad. Dosen yang selama ini terlihat energik, sehat, ceria, dengan berbagai kesibukan sebagai akademisi, pengusaha, muballigh, motivator, pengurus MUI Sulsel, dan aktivitas organisasi sosial itu meninggal mendadak.  

Doa-doa dan testimoni mengenai almarhum memenuhi grup-grup WA UIN AM. Begitu juga di media sosial Facebook penuh ulasan, kesaksian, dan foto-foto dukacita dari berbagai netizen yang merasa kehilangan sosok inspiratif dalam bidang pendidikan, dakwah, wirausaha, organisasi, maupun sosial kemasyarakatan itu, yang menggambarkan luasnya pengabdian dan kecintaan umat atas segala dedikasi dan pengabdian beliau selama ini.

Sangat terasa orang-orang baik selalu dirindukan baik saat hidup maupun saat kepergiannya. Semuanya kaget mendengar berita wafatnya saudara kita itu yang masih cukup muda, rajin olahraga, cek up medis, dan jarang sakit. Ini menunjukkan ajal adalah misteri yang sulit diketahui datangnya sehingga setiap orang perlu mempersiapkan diri untuk menyambut datangnya ajal yang tidak disangka-sangka setiap saat.

Imam Al-Ghazali menyebut hal yg paling jauh adalah satu detik yg sudah berlalu. Maka apakah yg paling dekat? Jawabnya: ajal yg bisa datang setiap saat. Bagi orang yg meninggal lebih cepat (muda) atau lebih lama (tua) maka itulah yang terbaik yang ditakdirkan oleh Allah. Banyak yang berdoa diberikan umur panjang, asalkan dikuti dengan ibadah dan amal shalih itu adalah nikmat, namun jika umur panjang hanya diisi dengan kemaksiatan dan keburukan maka itu adalah azab.

Tapi mengapa banyak orang-orang yg masih hidup ini selalu pada kaget mendengar berita kematian yang didapatkan setiap saat baik melalui media sosial maupun kabar langsung dari orang-orang sekitar kita? Jawabnya: karena pada umumnya orang-orang itu masih selalu dominan berpikiran dunia, mengejar kesuksesan dunia, menjadikan dunia sebagai tujuan hidup. Mereka lalai berpikir akhirat, melupakan kebahagiaan akhirat sebagai yang utama, dan ibadah kepada Allah sebagai tujuan hidup dunia ini. Sehingga berita kematian adalah suatu anomali dan pemutus pemikiran dominan mereka. Begitu asik dan terlena dengan permainan dunia ketika berita kematian, atau kematian itu mendatanginya. 

Nabi Muhammad saw bersabda: “Dua perkara yang dibenci anak Adam, (pertama) kematian, padahal kematian itu lebih baik bagi seorang mukmin daripada fitnah (kesesatan di dalam agama). (Kedua) dia membenci sedikit harta, padahal sedikit harta itu lebih menyedikitkan hisab (perhitungan amal).” [HR. Ahmad, dan lain-lain, dishahihkan oleh al-Albâni di dalam ash-Shahîhah, no. 813]

 Nah bagaimana agar kita tidak kaget menerima berita-berita duka kematian? Mulai saat ini isilah pikiran kita setiap saat dengan pikiran-pikiran ukhrawi dan ketuhanan. Tinggalkan pikiran-pikiran dunia sebelum meninggal. Apa pun yang Anda lakukan di dunia saat ini niatkan karena Allah dan tujuan Akhirat, seluruhnya. Maka sama dengan Anda telah tinggalkan dunia sebelum meninggal. Mengubah nafsu amarah menjadi mutmainnah sebagai semangat hidup kita dalam bekerja. Memperbanyak amal shalih, meningkatkan iman dan takwa kita. Selalu mbersihkan hati kita dari segala noda dan dosa siap setiap saat untuk menghadap Tuhan. 

Akhirnya sekitar pukul 12.36 pada Selasa (07/01), ambulance UIN Alauddin membawa jenazah almarhum Dr. H. Usman Jasad menuju peristirahatan terakhir di pemakaman Yayasan Darussalam Gowa, setelah dishalatkan dan pelepasan di masjid Agung UIN. Beliau meninggal di usia 52 tahun, lahir di Lassang Takalar pada 25 April 1972 dan wafat pada Senin, 6 Januari 2025. Selamat jalan saudaraku, Insya Allah surga menantimu, aamiin.*

  

Penulis     :     Dr. Muhammad Anshar Akil, ST, MSi, CHt, CPNLP

Aktivitas  :    Dosen Program Pascasarjana (S2 & S3) dan Jurusan Ilmu Komunikasi (S1) UIN Alauddin Makassar, Founder AA Institute, “Anshar Akil Channel Youtube”, Motivator Nasional, Corporate Trainer, Penulis.

Email       :    [email protected]