Penanggalan
masehi telah berpindah dari tahun 2024 ke 2025. Perubahan waktu adalah suatu
keniscayaan dalam hidup ini. Tidak ada yang berubah kecuali perubahan itu
sendiri. Perputaran waktu telah dijelaskan dalam Al-Qur’an mengikuti peredaran
matahari (syamsiah) atau bulan (qomariyah) sehingga keduanya digunakan dalam
perhitungan waktu baik untuk ibadah atau kegiatan sosial.
Penanggalan
masehi mengikuti perputaran bumi selama 365 ¼ mengelilingi matahari.
Sedangkan penanggalan hijriah mengikuti peredaran bulan mengelilingi bumi
(lunar sistem). Penanggalan hijriah terdiri 12 bulan sebagaimana penanggalan
masehi namun rata-rata bulan hijriah memiliki 29,53 hari atau 1 tahun hijriah
biasanya lebih pendek 11 hari daripada kalender masehi.
Sudah
jadi kebiasaan masyarakat merayakan malam pergantian tahun baru dengan pesta
kembang api, main petasan, panggung hiburan, atau acara bakar-bakar ikan. Untuk
kegiatan bermanfaat seperti dzikir, baca doa, atau menikmati ikan bakar bersama
keluarga, tidak masalah. Namun yang perlu dihentikan adalah kegiatan yang tidak
bermanfaat seperti main petasan atau kembang api di jalanan. Keduanya sangat
mengganggu masyarakat dengan suara bising, polusi udara, menimbulkan kebakaran
rumah, dan juga ada orang luka parah atau tangannya hancur akibat ledakan
petasan. Kegiatan yang tidak bermanfaat seperti ini semestinya dilarang oleh
pemerintah dan aparat keamanan dalam kegiatan malam tahun baru.
Kita
memanfaatkan setiap perubahan waktu untuk melakukan muhasabah, introspeksi,
atau evaluasi diri. Apakah iman takwa kita sudah stabil dan meningkat? Apakah
amal ibadah kita sudah dilakukan sepanjang hidup kita? Apakah ilmu kita terus
berkembang? Apakah manfaat kita kepada profesi, institusi kita sudah maksimal?
Apakah sumbangsih kita untuk kemajuan masyarakat sudah dilakukan sepenuh waktu?
Ataukah justru sebaliknya? Waktu kita banyak yang kosong dan sia-sia karena
hanya digunakan untuk hura-hura, main game, bermedia sosial, bergossip, atau
bahkan melakukan berbagai keburukan dan kemaksiatan? Jawabnya dengan jujur.
Segera berubah menjadi lebih baik agar tidak mengalami kerugian karena waktu
kita semakin hari semakin berkurang karena umurnya kita juga semakin berkurang.
Buatlah
resolusi tahun 2025. Suatu tekad, komitmen, keputusan, janji, pernyataan lisan
atau tertulis untuk menggunakan seluruh sisa hidup kita untuk menjadi insan
kamil yaitu orang-orang yang memiliki jasmani sehat, akal yang cerdas,
ilmu dan skil sesuai bidang profesi kita, jiwa yang tenang, hati yang bersih,
beriman dan bertakwa kepada Allah, serta bermanfaat bagi sesama dan alam
semesta.
Menghindari
dan menghentikan seluruh dosa-dosa, keburukan dan kemaksiatan. Buang segala iri
hati, dengki, sombong, amarah, syirik, munafik, dzalim, kufur, fasik, dan
semacamnya penyakit spiritual. Bertobat dan memohon ampunan Allah. Jadikan
seluruh gerak tubuh, pikiran, jiwa dan hati kita sebagai ibadah kepada Allah.
Total ibadah 24 jam selama sehari semalam. Buat rencana-rencana baru untuk
mendapatkan kesuksesan, kebahagiaan dunia akhirat dan terhindar dari siksa api
neraka. Jangan lupa saling menasihati dalam kebaikan dan kesabaran. Semoga
diijabah. Aamiin…*
Penulis :
Dr. Muhammad Anshar Akil, ST, MSi, CHt, CPNLP
Aktivitas :
Dosen Program Pascasarjana (S2 &
S3) dan Jurusan Ilmu Komunikasi (S1) UIN Alauddin Makassar, Founder AA
Institute, “Anshar Akil Channel Youtube”, Motivator Nasional, Corporate Trainer,
Penulis.
Email : [email protected]