Mungkin
banyak yang mengira Al-Qur’an, kitab suci umat Islam, isinya sebagian besar
hanya hukum-hukum Islam, syariah atau fiqhi. Dalam bukunya, Quran dan Ilmu
Pengetahuan Modern (1984), Syekh Thantawi Jauhari menyebut bahwa bahwa
ayat-ayat yang membicarakan ilmu pengetahuan jauh lebih banyak dibanding
ayat-ayat fiqh dengan perimbangan 750 banding 150 ayat (lihat juga Tamimi 2019,
Kunut 2022). Hal ini menarik dicermati karena para ulama lebih banyak menulis
kitab fiqhi dan nyaris tidak melahirkan kitab mengenai alam semesta.
Mengapa
ayat-ayat ilmu pengetahuan dalam Al-Qur’an lebih banyak dibandingkan ayat-ayat fiqhi?
Salah satu jawabannya agar manusia (khususnya kaum muslim) termotivasi menggunakan
akal pikirannya untuk mempelajari alam semesta, yang ada di darat, di laut dan
di udara atau di langit, yang akan melahirkan beragam ilmu pengetahuan yang sangat
dibutuhkan oleh umat manusia sebagai jalan untuk memahami keberadaan dan ke-Mahakuasaan
Allah, pencipta dan pengatur alam semesta.
Al-Qur’an
merupakan sumber ilmu pengetahuan karena berisi isyarat-isyarat ilmu dan
dorongan bagi manusia untuk menggunakan akal pikirannya mempelajari fenomena
langit dan bumi, sehingga manusia akan sampai kepada keyakinan akan adanya
Allah swt sehingga taat beribadah kepada-Nya. Manusia tidak dapat menjalani
kehidupannya dengan berhasil jika tidak mempelajari Al-Qur’an dan alam semesta.
Seperti
halnya ayat-ayat Al-Qur’an dibaca untuk memahami keberadaan Tuhan, maka alam
semesta juga merupakan ayat-ayat Tuhan yang perlu dibaca, dipelajari dan
dipahami sebagai tanda-tanda kekuasaan Tuhan. Mempelajari Al-Qur’anul karim dan
alam semesta merupakan dua hal yang tidak bisa dipisahkan dalam kehidupan umat
Islam, khususnya bagi ulama atau ilmuwan muslim.
Penjelasan
Al-Qur’an menganai berbagai fenomena alam semesta kini satu persatu terbukti
oleh penemuaan-penemuan ilmu pengetahuan modern abad ke-21. Misalnya mengenai
alam semesta yang mengembang (big bang), bulan memantulkan cahaya matahari,
keberadaan partikel sub-atomik (dzarrah), angin mengawinkan awan, gunung
sebagai pasak bumi, air asin dan air tawar tidak bisa menyatu karena ada
pembatas, buah-buahan diciptakan berpasang-pasangan, penjelasan mengenai tahap
embrio dalam rahim, adanya gunung pelangi, dan lain-lain, menunjukan mukjizat
ilmiah Al-Qur’an yang disebutkan 1.400 tahun yang lalu dan kini terbukti sesuai
temuan ilmu pengetahuan modern. Bagaimana bisa seorang Nabi yang ummi (tidak
bisa baca tulis) mampu mengetahui jauh ke masa depan mengenai rahasia-rahasia
alam semesta jika bukan karena petunjuk langsung dari Allah, Sang Pencipta alam
semesta (Zakir Naik, 2016).
Menurut Prof. Hossein Nasr (dalam KH Mustafa Zahri,
1986) bahwa: ada dua jenis ayat-ayat Tuhan yang perlu dibaca atau dipelajari
oleh manusia. Jenis ayat yang pertama adalah Al-Qur’an At-Tadwin yaitu
ayat-ayat tertulis di dalam
Al-Qur’an sebagai wahyu yang diturunkan
oleh Allah swt melalui Malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad saw untuk
disampaikan kepada seluruh umat manusia. Jenis ayat yang kedua adalah Al-Qur’an
At-Taqwin atau ayat-ayat yang tercipta berupa hamparan alam semesta, di langit
dan di bumi serta yang ada di antara keduanya. Alam semesta belum sepenuhnya
diketahui oleh manusia, baik kandungannya maupun batas-batasnya.
Inilah
dua jenis ayat yang perlu dibaca yaitu ayat Al-Quran dan ayat semesta. Kedua
jenis ayat ini (A-Qur’an At-Tadwin & Al-Qur’an At-Taqwin) tidak bisa
dipisahkan dalam proses pendidikan karena mencakup seluruh gagasan atau pola dasar yang pernah diciptakan oleh
Allah untuk dikaji dan dipahami oleh manusia. Seluruh ‘ayat’ Tuhan mencakup
tanda-tanda dan kejadian-kejadian yang ada di langit dan dibumi, yang secara
langsung menunjuk bagian-bagian surah dalam Al-Qur’an dan bagian-bagian alam
yang terhampar di sekeliling kita, yang memberikan makna akan keberadaan Sang
Maha Pencipta dan Pengatur alam raya, yaitu Allah swt.*
Penulis :
Dr. Muhammad Anshar Akil, ST, MSi, CHt, CPNLP
Aktivitas :
Dosen Program Pascasarjana (S2 &
S3) dan Jurusan Ilmu Komunikasi (S1) UIN Alauddin Makassar, Founder AA
Institute, “Anshar Akil Channel Youtube”, Motivator Nasional, Coorporate Trainer,
Penulis.
Email : [email protected]