Cara Ilmuwan Bekerja Menyelesaikan Masalah (Muhammad Anshar Akil)

  • 07:54 WITA
  • Admin FDK
  • Artikel

      Seorang ilmuwan memiliki cara berpikir dan bertindak yang berbeda dibandingkan masyarakat pada umumnya. Ilmuwan berpikir dan bertindak secara sistematis, objektif, rasional dan empirik yang dikenal sebagai metode ilmiah. Metode ilmiah ini merupakan prosedur atau langkah-langkah yang dilakukan dalam bekerja, menyelesaikan masalah, dan penelitian untuk menghasilkan teori sesuai metodologi ilmu pengetahuan.

         Berikut ini tujuh langkah metode ilmiah yang dilakukan ilmuwan dalam bekerja, saat penelitian, atau ketika menyelesaikan suatu masalah. Pertama, memahami latar belakang masalah. Ini adalah langkah awal sebuah penelitian yaitu memahami fenomena yang melatarbelakangi munculnya masalah yang akan dikaji. Latar belakang bisa lahir dari proses memperhatikan fenomena alam atau sosial sesuai keahlian seorang ilmuwan.

         Kedua, menentukan atau merumuskan masalah yang akan dijawab. Menentukan masalah yang akan dikaji atau diteliti merupakan tahap yang sangat penting dalam prosedur ilmiah. Masalah adalah pebedaan antara harapan dan kenyataan. Rumusan masalah dapat dibuat 1 sampai 3 dalam suatu kegiatan penelitian. Rumasan masalah jangan terlalu banyak supaya penelitian lebih fokus, mendalam, dan penelitian bisa dilakukan secara efektif dan efisien.

       Ketiga, Menentukan hipotesis. Langkah ini digunakan dalam penelitian kuantitatif dan kualitatif, namun dalam kuantitatif hipotesis dicantumkan sebagai rumusan masalah sedangkan dalam kualitatif tidak dicantumkan. Hipotesis kuantitatif ada dua yaitu hipotesis nol dan hipotesis alternatif. Hipotetsis 0 (Ho) berarti diduga tidak ada hubungan/pengaruh X terhadap Y, dan hipotesis alternatif (Ha) diduga ada hubungan/pengaruh variabel X terhadap Y. Sedangkan hipotesis kualitatif berupa dugaan atau keinginan peneliti terhadap hasil penelitian misalnya: guru berperan penting dalam peningkatan prestasi belajar siswa jika menerapkan metode pembelajaran online; atau isi berita surat kabar mempunyai makna simbolis yang menentukan pendapat masyarakat dalam memilih calon kepala daerah dalam pemilukada.

         Keempat, menentukan teori digunakan. Teori berfungsi sebagai variabel yang akan diuji dalam penelitian kuantitatif, atau sebagai acuan, pendoman, dan alat analisis dalam penelitian kualitatif. Juga sebagai acuan membuat kerangka teoritis dan kerangka konsepsional suatu penelitian. Gunakan teori yang tepat sesuai fokus penelitian dan bidang keahlian seorang peneliti.

       Kelima, menentukan pendekatan penelitian yaitu pendekatan metode dan pendekatan keilmuan. Pendekatan metode adalah kuantitatif, kualitatif, atau mix method. Sedangkan pendekatan keilmuan adalah teori-teori yang dipakai sesuai objek forma bidang keilmuan (fakultas/jurusan/prodi)dari ilmuwan atau peneliti.

     Keenam, melakukan pengumpulan data, penyusunan data, dan analisis data. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, penelusuran, praktikum, simulasi, dan lain-lain. Penyusunan merupakan tahap pengolahan data sesuai dengan karangka pikir. Analisis data adalah pemikiran mendalam yang dilakukan peneliti untuk memaknai hasil penelitian. Analisis data menggunakan metode induktif, deduktif, dialektika, komputasi, dan lain-lain.

       Ketujuh, menarik kesimpulan sebagai tahap akhir. Kesimpulan merupakan poin-poin ringkasan yang didapatkan sebagai hasil penelitian. Kesimpulan harus menjawab rumusan masalah yang yang ingin dijawab di awal penelitian. Setelah didapatkan kesimpulan maka dilanjutkan dengan membuat laporan dan publikasi.  

         Demikian tujuh langkah kerja ilmuwan atau biasa disebut metode ilmiah. Berbeda dengan masyarakat umum yang seringkali berpikir dan bertindak secara acak, subjektif, hanya berdasarkan dorongan emosi seperti marah, tanpa dilengkapi data, untuk menyelesaikan masalah sehingga hasilnya seringkali keliru dan malah menimbulkan permasalahan baru. Namun seorang ilmuwan menggunakan metode ilmiah yang sistematis sebagai cara berpikir dan bertindak bukan hanya dalam aktivitas akademik, tapi juga dalam kehidupan sosial, sehingga tindakan seorang ilmuwan selalu memberi manfaat bagi orang lain, masyarakat, atau lingkungan.

         Bagi ilmuwan muslim, metode ilmiah tersebut masih dilengkapi dengan metode bayani, burhani, dan irfani sesuai Al-Qur’an Hadis sebagai mode integrasi keilmuan. Insyaallah hal ini akan dibahas dalam tulisan lainnya.*

 

Penulis     :     Dr. Muhammad Anshar Akil, ST, MSi, CHt, CPNLP

Aktivitas  :    Dosen Program Pascasarjana (S2 & S3) dan Jurusan Ilmu Komunikasi (S1) UIN Alauddin Makassar, Founder AA Institute, “Anshar Akil Channel Youtube”, Motivator Nasional, Coorporate Trainer, Penulis.

Email       :    [email protected]