Manusia
sebagai makhluk berakal selalu mempunyai rasa ingin tahu terhadap alam
sekitarnya atau terhadap orang lain dan dirinya sendiri. Ia selalu bertanya
atas segala sesuatu yang dilihat, didengar, atau dialami. Apa itu? Bagaimana
proses kerjanya? Mengapa itu terjadi? Untuk apa? Dan pertanyaan-pertanyaan
lainya. Rasa penasaran, ingin tahu, adalah awal dari proses penelitian.
Setelah
muncul rasa ingin tahu, maka selanjutnya ia melakukan pengamatan, memperhatikan
fakta-fakta, mengumpulkan berbagai informasi yang lengkap untuk menjawab rasa
ingin tahunya. Ini adalah proses penelitian.
Setelah
ia mendapatkan berbagai data, informasi, fakta-fakta, atau kenyataan-kenyataan
yang dikumpulkan dengan seksama maka semua bahan-bahan tersebut dianalisis dan
disimpulkan sebagai jawaban dari rasa ingin tahunya.
Proses
itu dialami oleh setiap orang bukan hanya ilmuwan. Setiap orang selalu
melakukan penelitian dalam kehidupannya, baik itu masyarakat awam maupun
masyarakat ilmiah. Bagi orang awam penelitian adalah proses yang berlangsung
secara alami, singkat, acak, tidak teratur, bahkan shortcut dari adanya
suatu keinginan langsung menarik kesimpulan. Sedangkan bagi masyarakat
akademik, ilmuwan, cendekiawan, teknokrat, ulama, untuk menjawab suatu masalah
akan melewati proses-proses yang sistematis, seperti menentukan fokus
permasalahan, mencari rujukan (teori atau ayat-ayat yang sesuai), mengambil
data, menganalisis, lalu mengambil kesimpulan.
Orang-orang
awam juga melakukan proses penelitian namun tidak secara lengkap dan sistematis
seperti masyarakat akademik. Dalam kehidupan sehari-hari, setiap orang punya
pasti keinginan, masalah, cita-cita, impian, tujuan, yang akan dicapai melalui
proses-proses penelitian. Misalnya, seorang tamatan SMA yang akan lanjut
perguruan tinggi, maka terlebih dulu mencari informasi mengenai perguruan
tinggi yang diinginkan, jurusan yang cocok dengan potensinya, apa prospek
jurusan yang dituju, apa-apa yang perlu dipersiapkan untuk mendaftar, yang
harus disiapkan, dicari datanya, dilengkapi dan dilaksanakan sebagai
kerja-kerja penelitian.
Dalam
proses ini ada kebutuhan yang awal ingin dipenuhi, masalah yang ingin dijawab,
pencarian informasi, analisis, pengambilan kesimpulan dan membuat keputusan.
Dalam hal-hal yang sederhana, misalnya untuk membeli baju, sepatu, topi, motor,
dan lain-lain pasti dimulai dari keinginan, mengumpulkan informasi, analisis,
pengambilan kesimpulan dan menetapkan keputusan. Hanya saja proses penelitian
yang dilakukan masyarakat awam cukup sederhana sesuai dengan tingkat
berpikirnya.
Proses
penelitian adalah esensi kehidupan manusia karena manusia adalah makhluk
berakal. Semakin tinggi kualitas akal (kecerdasan) seseorang maka proses
berpikir, berbicara, bersikap, dan bertindaknya makin selektif dan berkualitas.
Mereka tidak semudah itu untuk mengambil suatu keputusan sebelum mendapatkan
data dan melakukan analisis untuk menghasilkan kesimpulan yang benar. Inilah
bedanya orang ilmiah yang selalu mendahulukan pemikiran-pemikiran yang cermat,
sistematis, penuh perhitungan sehingga kesimpulannya tepat sesuai dengan
kondisi, kebutuhannya, dan juga hasilnya memberikan manfaat bagi dirinya dan
masyarakat. Sedangkan orang awam tidak menggunakan pemikiran yang lengkap,
logis, empiris, untuk mengambil kesimpulan, bahkan kadang kala hanya
mendahulukan emosi, dorongan hawa nafsu, dan kebiasaan-kebiasaan untuk
mengambil keputusan, sehingga kesimpulan itu seringkali keliru bahkan merugikan
dirinya dan orang lain.
Dalam
kenyataannya banyak orang berilmu yang berperilaku seperti orang awam. Mereka
punya ilmu tapi tidak menggunakan ilmu dengan benar.
Akademisi, ilmuwan, cendekiawan, pejabat, politikus, pengusaha, dan lain-lain
yang punya gelar, banyak ilmu dan pengalaman namun bertindak melanggar
kaidah-kaidah normatif seperti korupsi, mengambil hak orang lain, merusak alam
--- mereka tidak ada bedanya dengan orang yang tidak berilmu bahkan lebih
rendah lagi. Mereka punya mata, telinga, hati dan akal pikiran namun tidak
digunakan pada jalan yang benar. Wallahu a’lam.*
Penulis : Dr.
Muhammad Anshar Akil, ST, MSi, CHt, CPNLP
Aktivitas : Dosen Program Pascasarjana (S2 & S3) dan
Jurusan Ilmu Komunikasi (S1) UIN Alauddin Makassar, Founder AA Institute,
“Anshar Akil Channel Youtube”, Motivator Nasional, Corporate Trainer, Penulis.
Email : [email protected]